Filosofi Tumpeng Nasi Kuning dan Lauk Pauknya yang Mengandung Nilai-Nilai Luhur
Dalam acara-acara penting, lebih-lebih terhadap acara selamatan atau syukuran kebanyakan dapat di sediakan tumpeng nasi kuning beserta aneka lauk pauknya. Di hari-hari bahagia, seperti acara lagi tahun, hari pernikahan, dan tasyakuran, tumpeng nasi kuning kerap dibikin dan di sediakan untuk dinikmati bersama-sama. Tumpeng nasi kuning sesungguhnya miliki makna dan nilai-nilai luhur yang istimewa.
Makna dan filosofi nasi kuning miliki sejumlah versi. Namun, secara lazim tersedia kebaikan-kebaikan dan juga harapan dan doa yang turut disematkan di dalam sajian tumpeng nasi kuning beserta lauk pauknya. Simbol-simbol yang menyertai pun tak luput berasal dari harapan-harapan baik yang dimiliki bersama.
1. Meningkatkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Nasi Tumpeng Jakarta
Kenapa memilih warna kuning? Jadi, warna kuning dimisalkan sebagai warna emas. Warna emas sendiri melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Harapannya bersama dengan mengakibatkan nasi kuning maka dapat lebih banyak kemakmuran, kesejahteraan, dan kekayaan yang mampu didapatkan.
2. Mengharapkan Lebih Banyak Kemuliaan
Tumpeng yang berbentuk kerucut melambangkan gunung. Di Pulau Jawa sendiri tersedia banyak sekali gunung berapi. Mengingat masyarakat Jawa termasuk memuliakan gunung, maka bersama dengan mengakibatkan tumpeng dikehendaki dapat tersedia lebih banyak kemuliaan yang didapatkan ke depannya. Pada acara selamatan atau tasyakuran, nikmati nasi tumpeng bersama dengan termasuk mampu meningkatkan kebersamaan dan kerukunan. Bentuk tumpeng yang kerucut termasuk melambangkan komunikasi. Dalam acara tasyakuran pernikahan misalnya, nasi tumpeng melambangkan pentingnya komunikasi antar pasangan sekaligus kepada Tuhan. Menghadirkan nasi tumpeng termasuk disertai bersama dengan doa supaya ke depannya komunikasi mampu senantiasa berlangsung bersama dengan baik dan semua harapan terkabul.
3. Makna Lauk Pauk yang Menyertai Tumpeng Nasi Kuning
Tumpeng nasi kuning dilengkapi bersama dengan beraneka macam lauk pauk. Lauk pauk ini pun memiliki kandungan banyak lambang penting. Lauk pauk yang paling lazim dan kerap ditemukan di dalam hidangan nasi tumeng adalah telur rebus dan urap-urap.
Telur rebus utuh yang wajib dikupas pernah untuk memakannya, perihal ini mampu melambangkan pentingnya etos kerja dan perlunya rencana yang matang atas setiap tindakan yang kita lakukan. Bahan-bahan yang digunakan di dalam sayur urap pun melambangkan sejumlah perihal yang penting, seperti kacang panjang yang melambangkan analisis yang jauh ke depan, taoge yang melambangkan proses untuk terus tumbuh, dan sebagainya. Bahkan cabai merah yang dibikin jadi kelopak bunga pun bukan hanya hiasan semata, tapi termasuk melambangkan penerangan yang mampu memberi banyak kegunaan untuk orang lain. Lauk ikan teri termasuk mampu jadi lambang kerukunan dan kebersamaan. Jika didalami lebih jauh, setiap model lauk mampu miliki nilai-nilai luhur yang memiliki kandungan banyak kebaikan.
Nilai-nilai luhur di dalam setiap sajian atau hidangan yang tersedia di dalam formalitas masyarakat senantiasa menyertai doa-doa dan harapan paling baik kita semua. Selalu tersedia perihal menarik yang mampu kita pelajari berasal dari formalitas di lebih kurang kita.